Kamis, 04 Juni 2009

anak mamah berburu batik

View Comments
tak kutemukan kau disana

Kamis pagi di hari ke empat bulan juni, ada sesuatu hal yang aku harus lakukan pagi ini. Pergi bersama kakak ku ke desa tempat kakek aku dibesarkan, kecamatan cisauk namanya. Tidak terlalu jauh tempatnya dari kediaman ku, jika kita memakai kendaraan kira kira sekitar 30 menit dalam perjalanan. Aku ikut kakak pergi ke desa, itulah hal yang aku akan lakukan di hari kamis pagi. Entah apa yang membuat aku beranggapan hari ini berbeda seperti hari biasanya. Terpikir di malam sebelumnya, aku membuat rencana untuk berburu batik ketika dalam perjalanan.

Pukul setengah delapan membangunkan aku dari lelapnya tidur dan mimpi indah ku, pagi ini menyapa dan mengajak aku untuk melakukan kegiatan yang sudah aku dan kakakku rencanakan semalam. Bergegas kami bersiap siap, kendaraan motor lah yang akan membawa kami pergi. Tepat pukul delapan kami pun berangkat. Mall, halte, kendaraan, pejalan kaki, rumah rumah, dan berbagai macam hal aku temukan selama dalam perjalanan. Teringat rencana semalam, berburu batik pun aku mulai.

Mencari seseorang yang memakai baju batik itulah yang aku maksud dengan berburu batik. Sesuatu hal yang sangat mengasyikkan menurut ku. Kamera handphone pun aku siapkan dan aku taruh di saku celanaku. Mata ku tertuju kepada setiap orang yang aku lihat, jika ada seseorang memakai batik, kamera handphone pun siap menangkapnya. Itulah hal yang aku lakukan dalam perjalanan, ketika kakak sedang mengendarai motor, aku mengendarai otak pikiranku untuk bekerja mencari objek bernama batik.


Setiap detik tak akan aku lewatkan, setiap menit tak akan aku sia siakan. Berpuluh puluh orang mungkin sudah aku lihat dalam perburuan ku. Ribuan butiran lembut debu dan asap di jalanan telah menenerpaku, semua itu aku lakukan hanya untuk mencari seseorang yang memakai baju kebangganku, kebanggan indonesia ku. Tetapi hal yang aku lakukan itu terasa hampa, tak ku lihat satu pun seseorang memakai batik, berbeda ketika aku pergi ketempat lain yang masih ada beberapa orang mengenakannya.

Harapan dalam diri ini masih tersisa, semangat untuk berburu batik masih menyala, tetapi apa daya batik pun tak dapat aku temukan. Mungkin memang tak mudah mencari sesuatu hal ketika kita sangat ingin memperolehnya, disaat sedang tidak dicari dia malah menghampri. Batik dimanakah engkau berada,. sedang dipakai siapakah engkau saat ini,.? Apa kamu sedang dipakai seorang nenek tua renta yang sedang berbaring lemah dirumahnya yang jauh dipelosok desa sehingga aku tak dapat menemukanmu..? Masih kah tersisa robekan lembut kain halus mu untukku hari ini..?

Tidak ada hari ini disini. Itulah hal yang aku terima selama dalam perjalanan baik pergi maupun pulang dari cisauk. Berburu batik ketika kita sedang dalam perjalanan memang sangatlah susah, mungkin saja ketika ada orang memakai batik aku tak melihatnya. Batik kau begitu unik, kau membuatku tertarik untuk melakukan berbagai macam hal kegiatan yang menurutku sangat asyik. Walaupun aku gagal dalam berburu batik, dalam arti tidak dapat menemukan seseorang yang memakai baju batik, itu semua tak akan menyurutkan rasa cinta ku kepada batik, salah satu warisan budaya indonesia kebanggan ku. Mungkin nanti ketika aku pergi ketempat lain aku dapat menemukan orang yang memakainya. Semangat untuk berburu batik selanjutnya. Aku tetap cinta batik, aku cinta indonesia.




Blog Advertising
blog comments powered by Disqus
 

Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com